Pantai Atuh, Salah Satu Pantai Terbaik di Nusa Penida

Pantai Atuh
Jumat hari ke dua di Nusa Penida, bangun pagi badan uda merasa fit lagi dan semangat untuk mengeksplore lagi. Sesuai dengan hasil diskusi kami tadi malam kalau hari ini kami hanya akan bersantai di Pantai Atuh dan mampir sebentar di rumah pohon. Tadinya kami mau ke Pantai Suwehan dan bukit Teletubies tapi kata Agung trek pantai Suwehan hampir mirip dengan Kelingking Beach bahkan lebih parah dan sedikit harus rapeling. Mendengar itu kami pun give up dari pada nanti pada sakit dan drop. Karena Bukit Teletubies satu arah dengan Pantai Suwehan jadi dengan terpaksa di skip juga.
View depan kamar
Toni lagi hammock an
Sarapan (foto credit : Deli)
Sambil menunggu sarapan kami berleha - leha, pagi - pagi saya sudah main ke pantai yang ada di depan penginapan dan toni asik bersantai di atas hammock. Dibawah penginapan disediakan meja untuk sarapan, benar - benar tempatnya cozy banget. Jam 9 pagi setelah mandi dan sarapan kami langsung menuju Pantai Atuh.
Partner naik motor
Oh yah perjalanan menuju Pantai Atuh lebih menyenangkan karena menyusuri pesisir pantai dan lebih ramai jadi kalau kemalaman di jalan juga tidak terlalu masalah. Saya fikir daerah Toyapake itu sudah paling ramai di Penida ternyata kalau ke arah sini lebih kota, banyak cafe - cafe dan beberapa penginapan yang pool viewnya lansung laut. Jadi buat teman - teman yang mau cari penginapan dengan tempat lebih ramai saya sarankan cari penginapan di daerah sini. Sayangnya saya lupa nama daerahnya.
Pura Giri Putri
Pura Giri Putri
Setiap hari pasti ada umat yang sembahyang
Bisa menampung ribuan umat
Klenteng


Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pantai Atuh kami mampir sebentar ke Pura Giri Putri. Jangan lupa bawa kain kalau mau masuk ke dalam atau bisa sewa di bawah tempat parkiran. Kami harus menaiki beberapa anak tangga ke atas Pura nya, lumayan pemanasan untuk ke Pantai Atuh. Keunikan dari Pura Giri Putri ini adalah Pura ini berada di dalam Goa. Untuk masuk kedalam Goa nya hanya bisa lalui oleh satu orang dan badan harus menunduk agar bisa masuk tapi ketika sudah masuk ke dalam Goa Woww kalian pasti kaget karena Goa nya sangat luas dan info dari Guidenya bisa menampung kurang lebih 6.000 orang. 

Setiap hari nya pasti ada saja orang yang sembahyang di dalam, jadi kami harus bersikap sopan dan tidak berisik. Keunikan lainnya lagi adalah di pintu keluar Goa terdapat tempat sembahyang umat Budha. Sungguh toleransi yang patut diacungkan dua jempol mengingat belakangan banyak sekali tindakan intoleran yang terjadi.

Jalan menuju ke Pantai Atuh
trek turun
Dari Pura Giri Putri kami langsung ke Pantai Atuh, sepertinya Agung sudah mulai sedikit lupa dengan jalan menuju kesana. Beberapa kali kami sempat kesasar karena petunjuk arah yang membingungka. Ada banyak petunjuk arah dengan nama Pantai Atuh tapi ternyata salah jadi menurut info dari penduduk setempat patokan untuk ke Pantai Atuh adalah cari petunjuk dengan nama Pelilit dijamin tidak akan salah. 

Lagi - lagi untuk teman - teman yang berkendaraan sepeda motor harus hati - hati saya beberapa kali harus turun dari motor karena jalanannya yang terjal, licin dan bebatuan. Dan akhirnya sampai lah kami di parkiran motor.
landscape
Pantai Atuh view dari atas
Teriknya matahari siang tidak melunturkan niat kami untuk turun ke bawah. Berbekal topi, kacamata hitam, kain bali dan jaket kami semangat untuk turun. Pelan - pelan kami menuruni anak tangga yang jaraknya lumayan besar jadi membuat langkah kami harus lebih lebar. Dan akhirnya kami sampai di Pantai Atuh, kami langsung mencari warung untuk beristirahat.
Santai
Agung sibuk video call sama gebetan
Kami langsung memesan es kelapa muda dan juga mie goreng sekalian makan siang. Untung lah disini warungnya jualan makanan berat jadi bisa sekalian isi perut. Satu buah kelapa muda dihargai Rp. 20.000,- dan untuk mie goreng atau mie rebus Rp. 20.000,-/porsi lumayan harganya tidak terlalu mahal untuk ukuran pantai dengan fasilitas kursi buat leyeh - leyeh ...

Sinyal provider XL disini kenceng jadi Agung sibuk video call ke beberapa temannya niatnya mau pamer kalau dia lagi holideii hahaha ... kami langsung minta di tetring biar bisa eksis lagi. Enaknya disini tidak terlalu ramai dan isinya kebanyakan turis asing, lokalnya jarang paling ada juga cuma datang sebentar untuk foto lalu naik lagi.
Karangnya bentuk hurup "R"
paradise
jump.. jump
kacamata mana kacamata ??
Sambil nunggu matahari tidak terlalu mentereng untuk berenang kami foto - foto di sekitar pantai. Karena cuacanya bagus jadi warna biru laut dan biru nya langit keren tidak perlu di edit lagi kalau mau posting di sosial media. 

Dipantai bebas mau ngepain aja :D
little paradise


Saya dan Toni duluan nyebur duluan ke laut dan Agung menyusul, woww rasanya segar banget ternyata airnya dingin dan adem. Kalau sudah ketemu air laut itu kadang suka lupa sama masalah dan lupa sama umur hehehe ...Pantai memang pelarian yang paling tepat dan tempat yang paling asik untuk merefresh otak. 

Padahal waktu itu saya sedang datang bulan hari ke - 2 tapi itu tidak menghalangi saya untuk tetap menikmati liburan saya. Saya tidak memanjakan diri saya dengan duduk diam atau mengeluh karena badan pasti pada pegel dan sakit kalau sedang datang bulan. Yang penting saya tahu batas kapasitas tubuh saya dan yang penting harus prepare bawa keperluan cewe hehehe ...

Setelah puas berenang saya langsung bilas badan sekedarnya karena air tawar nya terbatas. Karena capek berenang kami menyempatkan diri untuk tidur siang sebentar. Agung bilang " jam 3 kita baru naik ke atas yah. "

Bobo ciang
trek naik ke atas
Yang lain masih nyenyak tidur saya asik menikmati viewnya saja sambil mikir duhh ini pulangnya peer banget kan naik ke atas. Selesai Boci alias Bobo ciang kami langsung ke atas, pelan - pelan kami menaiki anak tangga yang lebar ini. Di warung atas kami istirahat sebentar beli minuman dingin sambil ngoborol sama Bapak / Beli ya. 

Si Bapak sempat nanya ke saya " dari mana dek ? " " dari Jakarta Beli " " Titip salam yah ! " " Pasti buat Pak Ahok " " Iya dek betul hahaha ". Demam Pilkada Jakarta sampai ke Penida juga dan disini banyak yang dukung  Pak Ahok hehehe ...

Sewaktu ngobrol sama si Beli tentang Penida dia bilang kalau anak tangga yang ada di Peguyangan itu ada 700 anak tangga. Dia sendiri kapok kalau nganter tamu / pengunjung kesana karena trek nya bikin capek luar biasa. 
Katanya itu homestay untuk disewakan
Muka ga kontrol
view dari atas

Kami langsung ke atas bukit untuk melihat lautan luas dan Pantai Atuh dari atas. Semakin sore air laut di Pantai Atuh jadi surut jadi cuma karang karang, saya melihat ada 2 bule jalan ke tengah laut karena air nya sudah surut dan aman. 
Rumah pohon ada disebelah sana

Deli turun dari motor karena motornya ga kuat


Kesan untuk Pantai Atuh Ok banget, selain view pantainya keren tempatnya juga asik untuk bersantai - santai menikmati liburan. Karena masih ada waktu jadi setelah dari Pantai Atuh kami akan ke Rumah Pohon Molenteng yang jaraknya tidak jauh dari sini.


Comments

  1. Wow.. Bendera putih berkibar deh 700 anak tangga itu.. Hehehe..

    Asyik jul..

    Lanjutkan

    ReplyDelete
  2. keren keren. semoga menyenangkan ya tour nusa penidanya. jangan lupa kembali lagi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Horor di Puncak Galau Gunung Kapur Ciampea - Bogor

Cimaja Beach Club, Tempat Nongkrong Asik di Pelabuhan Ratu

Kini Akses Menuju Geopark Ciletuh Lebih Mudah dan Cepat Melalui Jalur Loji