Stop Vandalisme
Vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan yang
dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan terhadap mhtu segala
sesuatu yang indah atau terpuji. Tindakan yang termasuk di
dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, grafiti yang
liar, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu ( sumber : Wikipedia ).
Seperti yang saya alami ketika bertemu salah satu alay traveler
ketika berkunjung ke salah satu Curug yang ada di daerah Sentul Bogor.
Salah seorang pria sedang menulis di batu dengan tulisan " Emon Love
Irna ". Rasanya pada saat itu saya ingin menegur pria tersebut tapi saya
urungkan niat saya karena takut membuat pria tersebut menjadi malu di
depan wanita yang dia tulis namanya & juga orang-orang yang berada
di sana. Untuk membuktikan besarnya rasa cinta tidak perlu di tulis di
batu agar semua orang bisa melihat, cukup lah di simpan dalam hati.
Tindakan vandalisme juga merusak aset warisan peninggalan nenek moyang, mereka tidak segan melakukannya di dalam kuburan yang ada di dalam Goa. Seperti yang saya lihat ketika saya berkunjung ke Londa, salah satu kuburan yang ada di Tana Toraja. Alay traveler juga merusak keindahan taman batu karst yang ada di Leang-leang Maros Sulawesi.
Dan konyolnya lagi mereka mencoret kerangka kepala manusia yang ada di kuburan Lombok Parinding di Tana Toraja. Sungguh tindakan vandalisme seperti ini tidak lah sopan, mereka tidak menghormati para leluhur. Jadi lah traveler yang bijak, yang tidak merusak warisan budaya nenek moyang kita & alam sekitar. Kemana pun kita pergi tetap lah menjaga apa yang ada di sekitar kita.
Comments
Post a Comment